Sony Ericsson K850i. Di akhir tahun 2007, merk handphone yang menjadi target gadget yang ingin Saya miliki… awalnya Saya melihat sebuah liputan di stasiun tv swasta yang mengulas handphone ini, salah satu fitur yang sangat menarik adalah kameranya yang disebut-sebut memiliki fitur dan kwalitas setara dengan kamera digital. Berhubung Saya hobi traveling, jadi memang perlu kamera untuk mendokumentasikan setiap perjalanan… Di waktu itu… handphone yang saya miliki adalah Nokia 1100, itupun bukan milik pribadi tetapi milik kakak Saya yang dipinjamkan sewaktu masih kuliah dulu … Upgrade handphone dengan senjata kamera 5 Mega Pixel sepertinya memang pilihan terbaik pada saat itu.
Bulan Mei 2008, Saya dikirim ke Manado – SulUt untuk penugasan beberapa bulan. Niat untuk memiliki K850i masih tersimpan dan belum terealisasi karena masih menunggu harganya turun dan masuk ke dalam range yang bisa Saya jangkau… Dulu waktu pertama launching, harga handphone ini di kisaran 5jt’an… hehehe… itu terlalu berlebihan buat Saya. Finally… setelah cek harga di internet dan di counter hp kota Manado, menunjukkan range harga yang dapat dijangkau… di tanggal 31 Mei 2008, niat itu terealisasi juga dengan budget yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 3.390.000,-
Selama hamper 22 bulan pemakaian hampir tidak ada masalah yang berarti… selama kurun waktu itu Saya hanya mengklaim kerusakan dari handsfree build in yang masih garansi dan hanya 1 kali upgrade firmware melalui SEUS karena firmware yang lama sering bikin handphone restart. Untuk performance dan hasil fotonya pun selalu konsisten hingga saat ini... After all, Saya cukup puas dengan gadget yang satu ini… hingga akhirnya ada masalah pada lcd yang sering blank ketika menekan keypad. Hehehe… bayangin aja gimana gak enaknya nulis sms kalau lcd hp sering blank… Akhirnya, di tanggal 03 April 2010 Saya mendatangi Sony Ericsson Service Center di pusat kota Makassar untuk memperbaiki kerusakan lcd… Ngobrol2 dengan CSnya… Rp.550.000,- menjadi harga mati yang harus ditebus untuk penggantian lcd… Wow… gak nyangka ey… Yah apa mau dikata… “Yo wis Mba… tolong di ganti lcdnya yah…”. Selesainya K850i di service, 3 titik semi touch screen terasa kurang responsive ketika di touch, sempat berargument dengan teknisinya tapi Saya diyakinkan kalau masalah itu hanya berlangsung sementara karena masih masa penyesuaian dan alhamdulilah setelah menginap 1 malam di rumah, semi touch screennya sudah terasa normal lagi…
Masa-masa indah dengan lcd baru hanya berlangsung kurang dari 1 tahun karena setelah tahun baru 2011 di Yogyakarta, lcdnya kembali menunjukkan masalah yang sama sehingga perlu diganti lagi dengan yang baru. Niat untuk mengganti handphone dengan yang baru memang sudah terlintas, tetapi belum untuk saat ini… Ya… kalau begitu K850i harus kembali diselamatkan.. Coba cek ke pusat handphone di kota Gudeg untuk biaya ganti lcd K850i mendapatkan harga Rp. 275.000,-. Ya… sudahlah… untuk yang kedua kalinya, ganti lcd harus dilakukan untuk menyelamatkan sang handphone. Akhirnya, pada tanggal 03 Januari 2011, K850i telah berfungsi seperti sedia kala setelah dititipkan selama 4 jam di tempat service, hanya saja saat ini terasa kualitas tampilan layar tidak sebaik lcd sebelumnya (ketahuan bukan ori lcdnya)…
Perasaan was-was kalau kalau lcdnya lagi lagi akan menunjukkan masalah yang sama pastinya selalu ada, harapannya sih bisa bertahan cukup lama hingga tahun depan . Searching di Om Google Saya ketemu tulisan di Tampolong.Blogspot yang berisi trik untuk mensiasati lcd K850i agar dapat berumur lebih lama… Kalau ada tools dan kesempatan, Saya akan mencoba triknya sebelum lcdnya rusak kembali…
2 Lcd yang pernah diganti... |
0 comments:
Post a Comment