Pages

Monday, October 25, 2010

Taman Nasional Air Terjun Bantimurung Bulusaraung

Saya sudah lupa berapa kali berkunjung ke Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, mungkin hampir 10 kali semenjak pertama kali ke Makassar di tahun 2007 hingga tahun 2010. Pertama kali di ajak oleh seorang teman tapi belakangan malah Saya yang mengajak teman yang datang ke Makassar untuk mengunjungi Bantimurung karena Saya pikir kalau datang ke Makassar sayang sekali kalau tidak menyempatkan untuk melihat Air Terjun Bantimurung. 

Waktu tempuh dari kota Makassar ke Bantimurung kurang dari 1 jam perjalanan, cukup ikuti jalan poros Makassar – Maros hingga lampu merah di depan Masjid Almarkas Maros dan ambil jalan sebelah kanan di persimpangan jalan tersebut. Selepas persimpangan lampu merah Masjid Almarkas, kita akan melewati jalan lurus yang di sebelah kanan kirinya terhampar persawahan dengan background pegunungan batu kartz maros yang indah, tapi sayang... ada satu titik cacat dari deretan pegunungan kartz yang indah itu karena adanya penambangan batu marmer yang jelas terlihat dari kejauhan. Di ujung jalan tersebut, Kita akan di sambut oleh patung Kupu-Kupu raksasa berwarna biru hitam dan patung monyet hitam raksasa (macaca maura), pada awalnya warna patung kupu-kupu tersebut adalah kuning hitam tetapi karena hujan angin yang kuat patung tersebut rusak parah… Akhirnya di tahun 2009 patung tersebut di renovasi kembali seperti yang dapat terlihat pada saat ini.

Di sekitar tempat parkir ada banyak penjual souvenir khas bantimurung seperti gantungan kunci berupa serangga yang diawetkan atau bingkaian kupu-kupu dalam pigura. Dan tiket masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Bantimurung BuluSaraung adalah Rp.10.000 untuk dewasa dan Rp.5.000 untuk anak-anak. Untuk fasilitas umum di Taman Bantimurung telah cukup memadai dengan adanya kamar ganti, loker, toilet, musholla dan aula untuk tempat pertemuan dan bahkan di sini juga terdapat wahana Flying Fox untuk menguji nyali melewati sungai Bantimurung dari ketinggian.
 




 

Deretan pohon-pohon besar dengan kolam renang khusus anak-anak di sebelah kanan akan menjadi objek yang pertama di lihat saat memasuki taman, dan lebih kedepan sedikit di sebelah kanan Kita akan melihat gerbang Musium Kupu-kupu. Ketika pertama kali mengunjungi tempat ini, bangunan di sebelah kiri tersebut Saya kira adalah tempat musium tetapi belakangan baru tahu kalau ternyata bangunan itu adalah wisma untuk tempat menginap, sedangkan musiumnya sendiri masih harus jalan lagi masuk ke dalam. Setelah melihat musium kupu-kupu, objek selanjutnya adalah Air Terjun Bantimurung yang mengagumkan dengan deburan air yang sangat keras dan aliran air yang sangat deras. Air terjun ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan air terjun pada umumnya karena air tersebut tidak jatuh dari ketinggian tetapi mengalir melewati batu karang yang tinggi dan sangat besar. Aliran air terjun yang mengalir deras melewati batuan karang dijadikan sebagai wahana bermain dengan berseluncur menggunakan ban dalam atau berenang di sekitar flat water yang banyak ditemukan di aliran sungai.

Jika masih ingin melanjutkan perjalanan, masih ada beberapa objek wisata yang masih bisa dikunjungi. Di sebelah kanan dari aliran sungai ada jalan setapak menuju ke Gua Mimpi, perjalanannya cukup jauh dan medan yang cukup berat dengan waktu perjalanan sekitar 30 menit berjalan kaki. Jika ingin melanjutkan perjalan, di sebelah kiri Air Terjun Bantimurung ada sebuah tangga menuju ke Gua Batu, perjalanan ke gua akan melewati aliran sungai yang merupakan sumber Air Terjun dan rimbunan hutan di kanan kiri jalan dengan durasi berjalan kaki selama 10 – 15 menit hingga sampai di sebuah danau. Dan tidak jauh dari danau kita akan menjumpai mulut Gua Mimpi. Gua tersebut memiliki kedalaman lebih dari 50 meter, di atas mulut gua dan di dalam gua dapat terlihat bebatuan stalaktit yang indah. Masih di sekitar mulut gua mimpi, masih ada jalan untuk menuju ke air terjun yang kedua. Air Terjun ini lebih kecil dan landai, tetapi sering kali air terjun tersebut memakan korban jiwa sehingga oleh pengelola Taman Nasional Bantimurung, akses ke air terjun dan sekitar wilayah danau tersebut di tutup pada pertengahan tahun 2009 untuk menghindari jatuhnya korban jiwa. Pada tahun 2007 hingga awal 2009, Saya beberapa kali bermain di sekitar air terjun ini dan masuk lebih kedalam lagi, akses untuk masuk lebih kedalam memang sangat berbahaya karena dihadang oleh batu karang tajam yang licin dan harus berjalan diatas alisan sungai. Jika sekali saja terpeleset dan jatuh ke dalam aliran sungai hingga terseret jatuh ke dalam danau… hem… mungkin nyawa yang akan menjadi taruhannya. Tetapi ketika Saya berhasil masuk lebih dalam lagi, ternyata ujung dari bebatuan yang di aliri oleh sungai tersebut adalah sebuah rawa yang masih sangat jarang di kunjungi… di sekitar rawa tersebut, Saya melihat banyak kupu-kupu dengan berbagai warna yang terbang bebas mengikuti instingnya… Sungguh pemandangan yang sangat indah sekaligus sangat berbahaya. 

Disalah satu perjalanan Saya ke Bantimurung, sekitar jam 4 sore Saya kedapatan melihat gerombolan kera hitam (macaca maura) yang berloncatan di atas dahan pohon saat sedang berdiri menikmati deburan air dari tangga Air Terjun Bantimurung. Taman Nasional Bantimurung BuluSaraung memang sangat ramai ketika hari libur, mungkin akan lebih nikmat jika datang berkunjung pada hari-hari biasa sehingga dapat lebih intim untuk menikmati keindahannya.

----Update 5 Desember 2010----
Kemarin Saya berkunjung lagi ke Bantimurung, untuk menemani seorang teman dari Jakarta yang minta di ajak jalan-jalan buat sunday morning. Catatan yang Saya dapatkan dari perjalanan kali ini adalah mengenai souvenir kupu-kupu yang dijual di pintung masuk. Walaupun sudah berulang kali berkunjung, Saya belum pernah membeli kupu-kupu yang di jual di sana, karena rasanya sayang makhluk indah seperti itu di tangkap dan di awetkan untuk di perjual belikan. Di kesempatan itu, teman saya ingin sekali membeli kupu-kupu sebagai oleh-oleh untuk di bawa pulang ke Jakarta, setelah mencari2 dan bertanya ternyata... 
Dari pintu masuk Bantimurung, ada deretan penjual souvenir di sebelah kanan dan kiri.
Kupu-kupu yang dijual di deretan sebelah kiri, pada umumnya adalah hasil modifikasi karena "katanya" sayapnya itu adalah hasil tempelan sehingga perlu di sanggah untuk mempertahankan bentuknya, kupu-kupunya sendiri di awetkan menggunakan formalin sehingga hasilnya tidak dapat bertahan lama, kira2 5-6 bulan "katanya" sudah rusak.
Sedangkan kupu-kupu yang dijual di deratan sebelah kanan, adalah kupu-kupu yang dibeli dalam kondisi sudah mati, untuk proses pengawetannya di jemur menggunakan sinar matahari selama beberapa hari. Karena diyakini kualitasnya bagus, penyangganya hanya di gunakan untuk menahan badan kupu-kupu dan bukan sayapnya. Untuk ketahanan, ada penjual yang memberikan garansi selama 3-4 tahun terhadap barang jualannya.
Nah... untuk harga... jelas berbeda sekali, karena memang harga menentukan kualitas. Untuk kisaran harga 50rb, di sebelah kiri bisa mendapatkan 4-6 ekor kupu-kupu di dalam sebuah pigura sedangkan di sebelah kanan hanya 1 ekor kupu-kupu di dalam sebuah pigura. Informasi yang Saya dapatkan ketika itu hanya berdasarkan 1 pihak saja, tapi bisa jadi referensi untuk yang ingin membeli. Yah... Silahkan di ceklangsung ke TKP!!!


---- Update Februari 2011 ----
Di pertengahan bulan Februari 2011 ini, Gw dateng lagi ke Bantimurung. Tidak banyak update'an yang gw liat di sana, tetapi ada 1 hal baru yang sangat menarik di sana. Ketika berjalan-jalan santai, gw sempat melihat seorang pemuda yang memakai tas punggung sedang memegang beberapa box berisi lusinan Kupu-kupu yang telah di awetkan sedang ditawarkan ke seorang pengunjung. Gw yang melihat dari jauh langsung tertarik untuk mendekat... truz gw tanya dech ke Maz2 tadi...
Gw     : "Mas... itu kupu2 di jual ya...???"
Mas2  : "Iya Mas... kupu2nya di jual, murah kok harganya, bisa di pilih2 sesuai selera..."
Gw     : "Berapa'an Mas...???"
Mas2  : "Murah kok... cuma 200rb, isinya ada 12 ekor kupu2, klo ada yg kurang suka bisa di tukar kok..."
Gw     : "Wah... mahal juga ya..."
Mas2  : "Klo yang 200rb ini kupu2nya besar2, ada yang 150rb tapi ukurannya lebih kecil..."
Gw     : "Ini bisa di beli per-satu'an gak???"
Mas2  : "Wah gak bisa mas... ini sudah paket'an jadi harus beli 1 box isi 12 ekor..."
Gw     : "Ooo... gitu yah... sayang juga, kebanyakan klo beli 12 ekor sekaligus..."
/ Lagi asik2 ngeliat kupu2, gak gw sangka udah ada banyak orang yang ngerubungin gw... Kayak mo di keroyok ^ ^ , satu persatu pada nawarin kupu-kupu yang sejenis ke gw... harganya pun beda2 tipis sama yang pertama... bahkan ada yang mau kasih tambahan 1-2 ekor kupu2... /
 Gw     : "Wah Mas... Saya cuma mau liat2 aja kok... belum tentu beli, harganya mahal mas..."
/ Perlahan tapi pasti, gw langsung menyingkir dari kerumunan penjual tadi, gak gampang menyerah mereka pun masih aja ngekorin gw dan terus menawarkan barang dagangannya.../
 Mas2  :"Ya udah Mas... saya kasih murah, tapi jangan kasih tau teman2 penjual yang lain ya... Saya kasih harga 80rb... gimana...???"
Gw      : "Makasih Mas...Saya gak mau beli..."
Nah... itu tuh sedikit cerita baru di Bantimurung... sekarang yang jual kupu2 itu gak lagi di jual di pintu masuk, tapi udah di tawarin langsung ke pengunjung di dalam kompleks Bantimurung..."

0 comments: