Pages

Monday, November 1, 2010

Pemandian Alam Panampu


Bermodalkan informasi kalau ada pemandian alam di daerah Panampu – Maros, Saya dan seorang teman mencoba peruntungan dengan mencari lokasi tempat pemandian tersebut. Kami berdua berangkat menuju ke daerah lokasi pabrik semen Bosowa di Maros … Di daerah ini, kami bertanya beberapa kali ke masyarakat sekitar mengenai keberadaan lokasi pemandian, beberapa kali bertanya ternyata sebagian besar tidak mengetahui atau belum pernah mendengar tempat pemandian ini. Melihat ada gerombolan anak SD yang baru pulang bersekolah, kami mencoba bertanya dan ternyata mereka mengetahui lokasinya… petunjuk arah lurus, ke kanan dan ke kiri menjadi instruksi anak-anak SD yang harus kami ikuti. Sesampainya di sebuah perkampungan, kami bertanya kembali dan ternyata kampung tersebut merupakan pintu masuk ke dalam pemandian alam Panampu.

Tidak ada akses masuk untuk kendaraan bermotor menuju pemandian, perjalanan harus melewati rumah penduduk, perkebunan dan ladang sawah dengan berjalan kaki. Kami sempat bertanya arah menuju pemandian, ternyata malah di tawari untuk diantarkan berhubung sang Bapak adalah seorang petani yang ingin menuju ke ladang sawahnya. Akhirnya perjalanan dimulai, pertama Kami harus berjalan melewati pekarangan rumah untuk bisa masuk ke dalam perkebunan coklat, deretan pagar bambu setinggi 1.5 meter menjadi pintu keluar kebun coklat dan menjadi pintu masuk ke ladang sawah yang sangat luas… dari sini perjalanan masih memakan waktu kurang lebih 20 – 30 menit hingga sampai di sebuah bukit batu kartz yang tertutup rimbunan pepohonan. Ketika kami mendekat ke pemandian, langkah kami sempat terhenti karena dari kejauhan terlihat gerombolan kera hitam (macaca maura) yang berlompatan di atas pohon. Berdasarkan informasi sang Bapak petani, di daerah ini memang sering ditemukan gerombolan kera yang singgah untuk meminum air dan Akhirnya… sampailah Kami di Pemandian Panampu, melihat disekitarnya pemandian ini sebenarnya adalah sebuah kolam tempat penampungan mata air yang digunakan sebagai sumber air irigasi untuk persawahan. Kondisi saat itu sedang musim kemarau, debit air sedang sedikit… tetapi keindahan dari formasi bebatuan kapur dan jernihnya air dalam kolam lebih dari cukup untuk membayar lelah dari perjalanan ini. 
Dan ternyata, didekat pemandian ini ada sebuah Gua yang terletak di badan bukit kapur dengan kedalaman sekitar 20 meter dari mulut gua. Jika datang dengan kondisi debit air di penampungan ini normal pasti akan sangat menyenangkan untuk menghabiskan waktu sambil berenang tetapi perjalanannya akan lebih sulit karena ladang persawahan yang harus dilalui.

0 comments: